KABUPATEN BEKASI – Wabah penyakit leptospirosis atau penyakit kencing tikus tengah merebah di wilayah Jawa Barat. Oleh sebab itu, warga di Kabupaten Bekasi diimbau untuk waspada. Sebab, penyakit ini dianggap cukup menular.
Penyakit kencing tikus pada Januari dan Februari telah ditemukan di Kabupaten Tasikmalaya dan Pangandaran, hingga mengakibatkan dua warganya meninggal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, tercatat ada 189 orang yang terjangkit kasus wabah kencing tikus selama 2022. Sebanyak 33 kasus di antaranya mengakibatkan warga Jawa Barat meninggal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Masrikoh memastikan, belum ada laporan dari rumah sakit maupun puskemas mengenai kasus penyakit kencing tikus.
“Kaga ada laporan kasus penyakit kencing tikus. Coba nanti kita cari data validnya dari puskesmas maupun rumah sakit,” ujar Masrikoh, baru-baru ini.
Kendati belum ada laporan, kata perempuan yang disapa Ikoh ini, secara spesifik ada yang terkena penyakit tersebut. Namun, karena tidak terlalu menonjol kasusnya sehingga tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
“Jadi secara spesifik mungkin kejadiannya nggak banyak, masih bisa diidentifikasi. Kalau misalnya ada yang menonjol lebih spesifik, bisa muncul,” ungkapnya.