Bupati Karawang Ngamuk di Musrenbang, KBC: Lip Service di Tengah Banyak Jalan Rusak

Editor:

KARAWANG- Kemarahan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadianna di pelaksanaan Musrenbang RKPD tingkat kabupatan yang salah satu pemicunya dianggap tema yang diangkat tidak relevan dan tidak dikonsultasikan dulu kepadanya oleh Bappeda Karawang dinilai oleh Sebagian orang terlalu berlebihan.

Pasalnya, tema yang diangkat yakni “Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan,Peningkatan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim” dan dianggap tidak relevan oleh Cellica justru memang menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan daerah dan masuk kedalam visi-misi Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepulloh.

BACA JUGA: Kacau! Tema Musrenbang Karawang Dipilih Tanpa Lapor ke Bupati Cellica

Di misi poin ketiga pemerintahan Cellica-Aep, tertulis ‘terwujudnya tata kelola lingkungan hidup yang aman, nyaman dan mendukung proses pembangunan yang berkesinambungan’ dan dalam imperatipnya muncul di poin ketiha program prioriotas pembangunan daerah yakni lingkungan Hidup yang berkelanjutan, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

“Saya rasa Cellica lupa kalau Musrenbang nya sudah sesuai dengan programnya yang sudah disepakati dari awal sebagai program pasangan bupati dan wakil bupati Cellica-Aep lewat RPJMD 2024 tema tersebut memang harus diangkat dalam musrembang kabupaten sebagai program yang akan direalisasikan dalam ujung masa kepemimpinnya,” kata Direktur Karawang Budgeting Control (KBC),Ricky Mulyana dalan rilis tertulis yang diterima KBE.

Menganggap tema tidak relevan, kata Ricky justru aneh. Apalagi kemarahan itu di forum musrenbang di tengah kondisi masyarakat tengah banyak menyuarakan atau mengritik jalan rusak hingga pengangguran, malah dinilai Ricky justru terkesan lip service belaka.

“Malah saya aneh kalau Cellica hari ini lewat musrembangnya membahas infrastruktur dan kemiskinan bukannya program tersebut seharusnya sudah jauh-jauh hari direalisasikan bukan hanya sebatas tema dalam musrembang apalagi kemiskinan eksterem,pengangguran dan jalan rusak yang sudah jelas ada sejak masa periode kedua kepemimpinnya,” kata Ricky.

“Jadi aneh kalau harus marah-marah menyalahkan tema musrembang atau jangan-jangan Cellica tidak paham apa yang akan dilakukan dengan tema ingkungan hidup yang berkelanjutan,peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim,” tambahnya.

Mengangkat tema besar isu lingkungan hidup, bencana alam, dan perubahan iklim, kata Ricky sama sekali tidak ada yang salah, malah justru sudah tepat. Karawang sebagai kota industri yang paralel dengan menyumbang pemanasan global, tambah Ricky, harus memiliki keinsyafan etis, dan blueprint kebijakan publik yang terintegras untuk ikut serta menjaga lingkungan.

“Sebenarnya ini tema yang seksi ketika Karawang sebagai kota industri sekaligus kota agraris yang rentan dengan isu lingkungan hidup, bencana alam dan bahkan penyumbang perubahan iklim gelobal,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *