KABUPATEN BEKASI– Pusat bisnis dan komersil Cikarang International City atau Cinity Cikarang yang merupakan megaproyek ambisius milik SPS Group mulai menuai reaksi penolakan dari masyarakat Cikarang. Masyarakat khawatir proyek Cinity bakal berujung sama nasibnya dengan megaproyek Meikarta.
Pemerhati pembangunan kota di Kabupaten Bekasi, Gunawan menuturkan, penolakan yang dilontarkan masyarakat bukanlah tanpa alasan. Ia menganggap bahwa pembangunan hunian Cikarang International City (CINITY) dengan promosinya begitu besar di dunia maya membawa ingatan masyarakat kepada megaproyek Meikarta.
BACA JUGA: Cikarang Jadi Kota Madya, Kabupaten Bekasi Pindah Ibu Kota, Bisa Tambun Bisa Cibitung atau Sukatani
“Alasan yang pertama, saya punya contoh nyata kongkret, ketika itu Kota Meikarta membangun suatu kota modern di Kabupaten Bekasi. Namun hari ini kita bisa saksikan yang memunculkan itu persoalan dan manfaatnya apa yang di dapat tidak ada,” kata Gunawan kepada Cikarang Ekspres, Senin (20/2).
Menurut Gunawan, pemerintah jagan hanya melihat investasinya saja atau hanya mengutungkan pengusahaanya, apalagi informasinya pembangunan hunian Cikarang International City (CINITY) di lahan 500 Ha.
BACA JUGA: 10 Mantan Bupati Bekasi Jadi Nama Kantor Pemerintahan, Neneng Yasin Nggak Masuk Daftar
“Tentu menjadi pertanyaan bersama, apakah sudah ada dapat izin lokasinya? kemudian IPPT (Izin Peruntukan Pengelolaan Tanah) dan itu harus ada kesesuaian dengan tata ruang. Sambungnya, untuk itu ia meminta Pemerintah tidak gegabah menyetujui izin dan harus mengkajinya dan mempertimbangkanya terlebih dahulu,” kata dia
“Jangan liat itu investasi semata, karena investasi semata itu hanya menguntungkan pengusaha, untuk masyarakatnya tidak diperhitungkan, Contohnya sudah jelas Meikarta. Jangan sampai Pemerintah Kabupaten Bekasi masuk ke lubang yang sama,” sambungnya.
Proyek Ambisius Layaknya Meikarta
Sejak awal, Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group mengembangkan Cikarang International City (CINITY) sebagai pusat area komersial dan residensial hingga kini, memang banyak sekali iklan-iklan di media osial tentan Cinity. Wajar jika ada yang mengatakan, ingatan masyarakat kembali seperti pada saat Meikarta awal dipasarkan.
UU CIPTA KERJA bila TIDAK SEGERA di CABUT ato di BATALkan scr KESELURUHAN akan perlahan2 MUNCUL KORBAN BARU yg menguntungkan OLIGHARKI dan KEKUASAAN skrg
Sangat miris dengan pembangunan cinity yang sepertinya mengeluarkan biaya yang fantastis,, di jalan kecil bersebelahan dengan beton proyek cinity,, terdapat kali penuh sampah sepanjang jalan dan tempat tinggal warga yang menggunakan air kali tsb untuk MCK .. itu yg seharusnya jadi prioritas untuk dibenahi.. semoga pak gubernur bisa memperhatikan serta merealisasikan agar menjadi lingkungan yg lebih baik.. aamiin..